Tuhan, aku ingin pulang.
Pulang ke tempat di mana dulu aku pernah
bahagia meski terabaikan. Pulang ke tempat di mana aku pernah merasakan
cemas dan ragu dalam satu waktu. Pulang ke tempat yang dulu pernah
kutinggali begitu lamanya.
Ya, aku ingin pulang dan kembali menjalankan tugasku sebagai seseorang yang "menunggu".
Setidaknya air mata yang kuteteskan menyimpan sedikit esensi kebahagiaan tiap kali aku mengingatnya.
Bukan air mata yang kukeluarkan untuk beribu permintaan maaf, untuk jenis kesalahan yang sama.
Egoisku terkadang seperti penyelamat.
Biarlah. Untuk saat ini, aku ingin menyimpan rapat satu nama yang siapa
pun tidak perlu tahu. Tidak perlu ikut campur. Tidak perlu
membicarakanku di belakang.
Setiap orang punya pilihan untuk berbahagia. Biarkan aku menjalani semuanya tanpa beban.
Aku hanya lebih nyaman menjadi seperti ini. Terserah bagaimana bentuk penilaian kalian.
Bagiku,
Seseorang yang kutunggu selama ini, nyatanya masih menjadi pemenang dalam hati.
Hey kamu, bolehkah aku pulang kembali?